Karakteristik Campuran Aspal Karet pada Lataston Lapis Aus (HRS-WC)

Authors

  • Riska Hawinuti Politeknik Negeri Banjarmasin
  • Rifanie Gazalie
  • Suwaji suwaji

DOI:

https://doi.org/10.31961/gradasi.v4i1.845

Keywords:

Karet, HRS-WC, Marshall Quotient

Abstract

Pemanfaatan karet alam sebagai additif pada campuran aspal dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik aspal dengan cara menambahkan kadar karet alam kedalam aspal keras untuk membentuk campuran aspal karet. Tujuan penelitian ini antara lain mengetahui pengaruh penambahan karet terhadap karakteristik campuran beraspal HRS-WC; mengetahui perbandingan nilai karakteristik Marshall antara campuran beraspal HRS-WC tanpa dan dengan adanya campuran karet dan menentukan persen kadar aspal optimum dan kadar campuran karet optimum yang digunakan dalam campuran aspal.

Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian Marshall. Benda uji berupa benda uji tanpa tambahan karet dan dengan tambahan karet sebanyak masing-masing 15 buah dengan variasi kadar karet 3%; 4%; 5%; 6%; 7% yang dihitung berdasarkan kadar aspal optimum (KAO).

Hasil pengujian dengan penambahan kadar karet sebesar 3,0% pada nilai kadar aspal optimum (KAO) sebesar 6,25%, diperoleh nilai Stabilitas dari 1.200 kg menjadi 1.150 kg (-4,17%); nilai VMA dari 17,7% menjadi 15,8% (-10,73%); nilai VIM dari 5,6% menjadi 3,2% (-42,86%); nilai VFB dari 69,25% menjadi 79,5% (+14,80%); flow dari 4,35 mm menjadi 4,5 mm (+3,45%); dan nilai Marshall Quotient dari 280kg/ mm menjadi 258 kg/ mm (-7,86%). Dari data tersebut penambahan karet memenuhi syarat spesifikasi Marshall.

Kata Kunci : Karet, HRS-WC, Marshall Quotient

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amal, Andi Syaiful. 2011. Pemanfaatan Getah Karet pada Aspal AC 60/70 terhadap Stabilitas Marshall pada Asphalt Treated Base (ATB). Media Teknik Sipil Volume 9 Nomor 1-Februari 2011. (http.//ejurnal.umm.ac.id/index.php/ jmts/article/view/1111/0, diakses tanggal 19 April 2019).
Amirudin, A. Arwin. dkk. 2012. Kajian Eksperimental Campuran HRS-WC dengan Aspal Minyak dan Penambahan Aditif Lateks sebagai Bahan Pengikat. Konferensi Nasional Teknik Sipil Universitas Trisakti 1-2 November 2012 untuk Bidang Material dan Bahan. (http. konteks.id/p/06-041.pdf, diakses tanggal 19 April 2019).
DPUPR Kabupaten Grobogan. 2014. Konstruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement). (https://dpupr.grobogan.go.id/info/artikel/29-konstruksi-perkerasan-lentur-flexible-pavement diakses tanggal 20 April 2019).
Litbang PU. 07 Juli 2017. Teknologi Aspal Karet-Kelompok Teknologi: Perkerasan Jalan. (http://litbang.pu.go.id/berita/view/138/teknologi-aspal-karet, diakses tanggal 18 April 2019).
Prastanto, Henry. dkk. 2015. Karakteristik dan Hasil Uji Marshall Aspal Termodifikasi dengan Karet Alam Terdepolimerisasi sebagai Aditif. Jurnal Penelitian Karet Vol 33 Nomor 1 tahun 2015. (http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/173, diakses tanggal 19 April 2019).
Pusjatan PU. 07 November 2017. Aspal Karet, Teknologi Lainnya dari Pusjatan. (www.pusjatan.pu.go.id/berita/detail/aspal-karet-teknologi-lainnya-dari-pusjatan, diakses tanggal 18 April 2019).
Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova. Bandung
Surat. dkk. 2019. Pengaruh Penambahan Karet LDPE terhadap Hasil Marshall untuk HRS-WC. Jurnal Gradasi Teknik Sipil Volume 3 Nomor 1 Juni 2019. (http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik Sipil/artikel/view/701, diakses 20 April 2019).
Trisilvana, Riki Pradana. dkk. 2014. Pengaruh Penambahan Bahan Alami Lateks (Getah Karet) Terhadap Kinerja Marshall Aspal Porus. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Volume 1 Nomor 2 Tahun 2014. (http://sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts/article/view/119/103, diakses 20 April 2019).
Triwijoso, S.U dan Oerip Siswantoro. 1989. Pedoman Teknis Pengawetan dan Pemekatan Lateks Hevea. Balai Penelitian Perkebunan Bogor. Bogor.

Published

2020-06-09