https://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/issue/feedJurnal Gradasi Teknik Sipil2022-12-30T11:05:59+00:00Fitriani Hayati[email protected]Open Journal Systems<p><strong>Jurnal Gradasi Teknik Sipil (Civil Engineering Gradation Journal) </strong>with ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1510887380" target="_blank" rel="noopener">2598-9758 (print)</a> and <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1507254594" target="_blank" rel="noopener">2598-8581 (online</a>) is a journal in Transportation, Geotechnical, Structure, Water and Construction Management published by the Center for Research and Community Service, Banjarmasin State Polytechnic. This journal is published twice a year in June and December. Since 2021, this journal has been accredited with <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/4735" target="_blank" rel="noopener">SINTA 4</a> by the Ministry of Research and Technology of the Republic of Indonesia until 2026.</p>https://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1470PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERABUT KELAPA DAN SIKACIM CONCRETE ADDITIVE TERHADAP KUAT TEKAN BETON2022-08-31T04:18:28+00:00Ana Maria Febriana[email protected]Sartika Nisumanti[email protected]Utari Sriwijaya Minaka[email protected]<p><em>Beton sebagai bahan </em><em>konstruksi masih banyak digunakan dalam bidang teknik sipil.Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air. Namun dengan adanya perkembangan teknologi, beton juga mengalami perubahan dengan ditemukannya bahan-bahan pembentuk beton, diantaranya penambahan abu serabut kelapa sebagai mineral</em><em>. </em><em>Abu serabut kelapa mengandung alumina, silika dan kalsium yang bersifat pozolan sehingga mempercepat waktu ikat semennya dikarenakan sifat pozolan tersebut dapat memperkecil pori-pori dalam pasta semen, mengisi rongga antar partikel.Abu serabut kelapa sebagai limbah buangan sebenarnya memiliki unsur yang bermanfaat untuk peningkatan mutu beton. Bahan kimia sikacim concrete additive apabila digunakan sebagai campuran adukan beton akan mempercepat pengerasan beton. </em><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu serabut kelapa dan sikacim concrete additive terhadap kuat tekan beton. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini sesuai standar </em><em>SNI03-2834-2000 untuk mengetahui kuat tekan pada umur 7, 14 dan 28 hari.</em><em> Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan beton optimum terdapat pada abu serabut kelapa 0,5% dan sikacim concrete additive 0,6% sebesar 19,81 MPa dibandingkan dengan abu serabut kelapa 0,25%, 0,75%</em><em> dan sikacim concrete additive 0,6%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa penambahan abu serabut kelapa dan sikacim concrete additive mempengaruhi kuat tekan beton.</em></p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Ana Maria Febriana, Sartika Nisumanti, Utari Sriwijaya Minakahttps://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1458ANALISIS KEKUATAN GEDUNG TENGAH RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI2022-11-07T06:35:51+00:00M. Nuklirullah[email protected]Dila Oktarise Dwina[email protected]Siti Inayah Natasya[email protected]<p>Pembangunan Gedung Tengah Rumah Sakit Pendidikan Universitas Jambi yang konstruksinya dilaksanakan sejak tahun 2010 namun pembangunan belum terselesaikan, sehingga existing gedung memiliki elemen struktur pelat lantai, balok, dan kolom yang perlu dilakukan analisis kekuatan struktur dengan berpedoman pada SNI 1726:2019, SNI 2847:2019, dan SNI 1727:2020. Analisis ini dilakukan menggunakan metode evaluasi dengan melakukan perbandingan perhitungan nilai nominal yang dilakukan secara manual dengan perhitungan nilai ultimate yang dilakukan menggunakan bantuan program analisis struktur. Sehingga mengetahui titik ataupun bentang yang tidak dapat menahan beban yang bekerja pada struktur gedung. Dari hasil analisis struktur ini pada setiap elemen struktur terdapat pemeriksaan yang tidak memenuhi persyaratan atau perbandingan nilai ultimate lebih besar dari nilai nominal. Untuk elemen struktur pelat lantai terdapat nilai yang tidak memenuhi persyaratan dalam pemeriksaan nilai momen pada tingkat lantai 2 dan lantai 3, untuk elemen struktur balok yang memiliki 8 jenis balok yaitu B1, B1A. B2, B2A, B3, B3A, B4, dan B4A memiliki nilai yang tidak memenuhi persyaratan dalam pemeriksaan nilai momen dan geser, dan untuk elemen struktur kolom yang memiliki 7 jenis kolom yaitu K1, K1A, K2, K2A, K2B, K3, dan KL memiliki nilai yang tidak memenuhi persyaratan dalam pemeriksaan nilai geser dan aksial.</p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 M. Nuklirullah, Dila Oktarise Dwina, Siti Inayah Natasyahttps://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1445PENGARUH ANGKUTAN UMUM ONLINE TERHADAP ANGKUTAN UMUM KONVENSIONAL (STUDI KASUS ANGKUTAN ADL DAN MAXIM DI KOTA MALANG)2022-09-14T06:09:53+00:00M Sadillah[email protected]Andi Kristafi[email protected]Gualbertus Jandu[email protected]<p><em>Munculnya transportasi berbasis online menimbulkan aksi demonstrasi besar diwilayah jawa timur salah satunya dikota Malang,aksi dilakukan oleh para pengemudi angkutan konvensional untuk menentang beroprasinya bisnis transportasi online di Indonesia khususnya dikota Malang.mereka beralasan bahwa hadirnya moda transportasi online dapat mematikan mata pencaharian dan mengurangi penghasilan mereka secara drastis.Untuk mengetahui pengaruh adanya transportasi online terhadap transportasi konvensional maka diadakan penelitian untuk menegtahui kinerja angkutan umum online dan angkutan umum konvensional pada trayek ADL (Arjosari-Dinoyo Landungsari),dengan menggunakan metode Custumer Statisfaction Index (CSI).setelah dilakukan peneltian maka peneliti mendapatkan hasil analisis bahwa pengaruh transportasi online terhadap transportasi konvensional di Kota Malang berdasarkan pada kulitas pelayanan.Dari hasi analisis data menggunakan metode CSI bahawa kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayananan angkutan online sebesar 82,22% dengan kategori “puas”dan kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan angkutan Konvensional sebesar 58.17% dengan kategori “Cukup Puas”.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh angkutan online terhadap angkutan konvensional terdapat pada kulitas pelayanan dari kedua angkutan tersebut.Agar angkutan konvensional bisa memikat kembali daya tarik pengguna angkutan konvensional maka peneliti menawarkan solusi.</em> <em>Sesuai dengan hasil analisis data bahwa penumpang merasa kurang nyaman saat berada diangkutan konvensional yakni salah satunya adalah untuk angkutan konvesnional harus membawa penumpang sesuai kapasitas yang diijinkan dan mengurangi kepadatan agar penumpang tidak terasa sesak sehingga membuat penumpang merasa tidak nyaman,peneliti juga Mengambil langkah-langkah lain seperti tindakan kebersihan yang terlihat dan mengenakan masker apa lagi sekarang dalam masa pandemi dan juga dapat membantu meyakinkan penumpang,</em><em>(Sulistyawati dan Dewi 2021)</em><em>,Solusi yang kedua adalah kebersihan kendaraan dan fasiltas kendaraan yang layak dipakai seperti contoh kendaraan yang tempat duduknya kurang layak dipakai/rusak,sehingga para pengguna angkutan konvensional merasa nyaman dengan tempat duduknya.Dari solusi yang ditawarkan tujuanya adalah angkutan konvensional punya daya Tarik tersendiri sehingga para pengguna jasa angkutan konvensional mempunyai daya tarik tersendiri sehingga membuatnya untuk kembali menggunakan angkutan konvensional.</em></p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 M Sadillah, Andi Kristafi, Gualbertus Janduhttps://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1420ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DAN PENANGANAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN JALAN AHMAD YANI (RUAS KM 37 – KM 82) KABUPATEN BANJAR2022-12-01T04:36:42+00:00Utami Sylvia Lestari[email protected]Yasruddin[email protected]Rabiatul Adawiyah[email protected]<p><em>Peningkatan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan dapat menimbulkan permasalahan baru dalam berlalu lintas, seperti kebutuhan struktur jalan yang lebih baik, meningkatnya pelanggaran lalu lintas dan risiko kecelakaan lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daerah rawan kecelakaan pada ruas jalan Ahmad Yani Km 37 – Km 82 Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan adalah dengan menghitung Tingkat Kefatalan (TF) dan UCL (Upper Control Limit). Dari hasil analisis data, terdapat 14 ruas jalan yang teridentifikasi sebagai daerah rawan kecelakaan (blacksite) dan yang memiliki tingkat nilai TF tertinggi di Jl. A. Yani km 63 – Jl. A. Yani km 64, yaitu TF = 137.342 dan nilai UCL = 76.464. Selain itu, didapatkan 44 titik ruas jalan yang teridentifikasi sebagai Blackspot. Titik ruas jalan yang memiliki nilai TF tertinggi adalah titik Jl. A. Yani km 47- km 47,25 yaitu TF = 457.808 dan nilai UCL = 93.720. Rekomendasi untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang dianjurkan yaitu dengan memasang rambu-rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan, guardrail untuk tikungan serta sosialisasi keselamatan berkendara.</em></p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Utami Sylvia Lestari, Yasruddin, Rabiatul Adawiyahhttps://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1418KARAKTERISTIK TANAH GAMBUT TROPIS PADA LAHAN PERKEBUNAN SAWIT SERTA HUBUNGAN ANTARA PARAMETER 2022-07-25T03:54:46+00:00Melly Deslina[email protected]Haiki Mart Yupi[email protected]Raden Haryo Saputra[email protected]<p><em>Lahan gambut Desa Tanjung Taruna, Kalimantan Tengah difungsikan salah satunya sebagai perkebunan sawit. Peralihan fungsi tata guna lahan dapat mempengaruhi </em><em>sifat-sifat fisik gambut, mengakibatkan perubahan pergerakan air di dalamnya. Sehingga, perlu diketahui karakteristik gambut pada penggunaan lahan untuk perkebunan sawit berupa konduktivitas hidrolik, bulk density, porositas dan water content serta hubungan antar parameter tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel tanah di lapangan kedalaman 0–50 cm, 50–100 cm dan 100–150 cm arah vertikal dan arah horizontal, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui konduktivitas hidrolik (K), bulk density (BD), porositas (P) dan water content (WC).</em></p> <p><em>Pada lahan gambut tropis yang penggunaan lahannya berupa perkebunan sawit, diperoleh nilai K arah vertikal paling besar pada kedalaman 50-100 cm dengan nilai K=0,000250, nilai BD paling besar diperoleh pada kedalaman 100 cm dengan nilai BD=0,377 gr/cm</em><sup style="font-style: italic;">3</sup><em>, sedangkan nilai P terbesar diperoleh pada permukaan tanah kedalaman 0 cm dengan nilai P=81,074 % dan untuk nilai WC terbesar diperoleh pada kedalaman 100 cm dengan nilai WC=224,324 %. Dari beberapa karakteristik tanah gambut tropis, pada penggunaan lahan untuk perkebunan sawit, dapat dilihat hubungan antar parameter yang diamati berupa konduktivitas hidrolik arah horizontal dipengaruhi oleh bulk density, porositas dan water content, hal ini ditunjukkan dengan nilai R</em><sup><em>2</em> </sup><em>Lebih besar atau sama dengan </em><em>0,94. </em></p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Melly Deslina, Haiki Mart Yupi, Raden Haryo Saputrahttps://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1402RASIO PENAMBAHAN BIAYA TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN BETON PADA METODE CARBON FIBER REINFORCED POLYMER2022-09-14T06:16:21+00:00Dedit P. Sektianto[email protected]Bernathius Julison[email protected]Antas H. Sinaga[email protected]<p><em>Salah satu cara untuk meningkatkan kuat tekan beton yang sudah mengeras adalah dengan metode Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP). Biaya penerapan metode CFRP relatif mahal. Penelitian ini mencoba memberikan data awal sebagai acuan untuk menentukan perlu atau tidaknya penerapan metode CFRP pada suatu komponen struktur beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan (rasio) antara penambahan biaya dan peningkatan kuat tekan beton menggunakan metode CFRP. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, dengan menggunakan nilai rata-rata (mean) sebagai dasar perhitungannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rasio antara penambahan biaya dengan kenaikan kuat tekan beton dengan metode CFRP adalah 678.615 rupiah untuk setiap penambahan 1 kg/cm² kuat tekan beton. Berdasarkan komponen struktur, rasio untuk balok, pelat, dan kolom beton adalah masing-masing 1.077.299; 1.411.709 dan 330.376 rupiah per kg/cm² kuat tekan beton.</em></p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Dedit P. Sektianto, Bernathius Julison, Antas H. Sinagahttps://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1350ANALISIS BEBAN KENDARAAN TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN 2022-09-14T06:31:21+00:00Julindra Aidi[email protected]Sjelly Haniza[email protected]Alfian Saleh[email protected]<p><em>Angkutan barang over loading sering melewati ruas jalan lintas provinsi yang merupakan Jalan Nasional, sehingga mengakibatkan kerusakan pada permukaan jalan. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kendaraan terhadap penurunan umur rencana perkerasan jalan. Data yang digunakan untuk angkutan adalah data primer dengan mengamati langsung hasil penimbangan angkutan barang di UPPKB Muara Lembu selama 7 hari. Untuk data sekunder berupa data LHR tahun 2020 dan data gambar teknik pemeliharaan perkerasan ruas jalan nasional. Untuk menganalisis beban kendaraan dan penurunan umur rencana menggunakan metode AASHTO 1993. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban kendaraan di ruas jalan tersebut dalam keadaan muatan normal sebesar 1.064.232,81 ESAL dan kondisi real kendaraan yang melewati jalan tersebut menghasilkan jumlah repetisi beban lalulintas sebesar 6.640.034,55 ESAL pada akhir umur rencana. Untuk keadaan over loading nilai daya rusak kumulatif kendaraan meningkat menjadi 3.527.541,81 ESAL sehingga menghasilkan jumlah repetisi beban lalulintas kendaraan sebesar 22.009.281,42 ESAL pada akhir umur rencana. Imbas angkutan barang over loading terhadap umur rencana perkerasan jalan tersebut terjadi penurunan sebesar 64,6 %.</em></p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Julindra Aidi, Sjelly Haniza, Alfian Salehhttps://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1471ANALISIS PENGGUNAAN SLAG UNTUK MEREDUKSI SEMEN PADA CAMPURAN BETON2022-11-09T06:53:58+00:00Akbar Irawan[email protected]Mohammad Azhar[email protected]<p><em> </em><em>Penelitian p</em><em>enggunaan slag </em><em>s</em><em>emen pada campuran beton sebagai cementious</em> <em>telah dimulai sejak tahun 1774. Saat ini di negara-negara maju slag </em><em>s</em><em>emen telah dimanfaatkan pada setiap campuran beton</em><em>,</em><em> bahkan </em><em>p</em><em>ersentas</em><em>e</em><em>nya mencapai 30% dari cementious, hal ini dapat dilihat dari produksi slag </em><em>s</em><em>emen yang terus meningkat dari tahun ke tahun.</em> <em>Pembuatan beton dengan menggunakan slag sement sebagai campuran agregat halus untuk subtitusi terhadap semen yang selanjutnya dilakukan pengujian terhadap benda uji beton untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap nilai kuat tekan pada beton, serta</em><em> bertujuan juga untuk mendapatkan campuran bahan beton dengan biaya yang lebih efisien dib</em><em>andingkan beton non-slag. Kuat tekan Beton akan mengidentifikasi mutu dari sebuah konstruksi, semakin tinggi kekuatan struktur yang direncanakan , maka semakin tinggi pula mutu beton yang harus di hasilkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton, yaitu faktor air semen (w/c), jumlah air, jumlah dan kualitas semen, kualitas agregat, umur beton, serta perawatan beton. Apabila w/c tidak sesuai dengan beton yang direncanakan maka beton akan mengalami perubahan kekuatan. Hubungan antara kuat tekan beton dengan nilai w/c berbanding terbalik, kuat tekan akan menjadi tinggi apabila angka w/c kecil dan sebaliknya kuat tekan akan rendah apabila w/c makin besar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa </em><em>perbandingan komposisi untuk memperoleh mutu yang sama didapatkan hasil pada beton slag ada penambahan air 7 liter/m³ terhadap non-slag, dan mengurangi sementious sebesar 2 kg/m³,</em> <em>serta </em><em>slag semen memberikan kontribusi terhadap kuat tekan lebih besar dari pada beton non-slag sebesar 4,3%, akan tetapi dalam mencapai hal itu, slag semen membutuhkan air yang lebih banyak, sedangkan dari segi biaya, dibandingkan beton non-slag, slag semen dapat menekan biaya sebesar Rp 15.354,00/m<sup>3</sup>.</em></p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Akbar Irawan, Mohammad Azharhttps://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Teknik_Sipil/article/view/1193STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN ZAT ADITIF TERHADAP NILAI KUAT TEKAN MORTAR2022-06-20T00:32:39+00:00Irianto[email protected]R. Rochmawati[email protected]<p><em>Mortar mempunyai peran penting baik sebagai bahan utama maupun sebagai pelindung struktur. Namun pada jaman yang serba cepat ini waktu pengeringan perlu kiranya dipercepat dan untuk mencapai hal tersebut perlu kiranya dilakukan penambahan zat kimia ( Aditif ) yang bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan dan menambah kuat tekan. Khusus untuk pekerjaan dinding saat ini banyak dijumpai dinding-dinding yang retak pada plesterannya dan tidak kedap air pada dinding rumah, dinding kamar mandi ataupun dinding bak air. Salah satu cara memperbaiki kekuatan tekan mortar adalah dengan mensubstitusikan suatu bahan ke dalam semen. Bahan pengikat antara semen dan air bereaksi secara kimia membuat suatu bahan yang padat dan tahan lama. Bahan tambah aditif yang ditambahkan pada mortar dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja mortar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Zat aditif SikaCim Bonding Adhesive terhadap nilai kuat tekan mortar dan untuk mengetahui nilai Kuat Tekan Maksimum yang dihasilkan oleh mortar dengan penambahan Zat Additive Sikacim Bonding Adhesive. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai kuat tekan rata -rata pada kadar 0% SikaCim Bonding Adhesive yaitu, 153,41 kg/cm², pada kadar 10% SikaCim Bonding Adhesive yaitu, 162.66 kg/cm², pada kadar 15% SikaCim Bonding Adhesive yaitu, 170.27</em> <em>kg/cm², dan pada kadar 20% SikaCim Bonding Adhesive yaitu, 178.43</em> <em>kg/cm². Nilai kuat tekan maksimum terjadi pada penambahan zat aditif dengan kadar 20% SikaCim Bonding Adhesive, yaitu 178.43 Mpa</em></p>2022-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 irianto, R. Rochmawati