Pengaruh Agregat Setempat Terhadap Nilai Indeks dan Biaya Pada Analisa Satuan Pekerjaan Beton f’c 20 MPa

Authors

  • Muhammad Humaidi
  • Khairil Yanuar Politeknik Negeri Banjarmasin
  • Aunur Rafik Politeknik Negeri Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.31961/gradasi.v2i2.604

Keywords:

harga, indeks, material, beton

Abstract

Penggunaan material setempat yaitu agregat kasar dan agregat halus dalam pembuatan beton memiliki beberapa keuntungan yaitu mudahnya mendapatkan material, harga yang lebih murah dan biaya distribusi yang murah. Biaya distribusi dipengaruhi oleh jarak dan seberapa besar energi yang dipakai. Material setempat bisa dianggap sebagai green material karena proses distribusinya yang tidak banyak memerlukan energi. Kontraktor dalam menyusun biaya konstruksi (building cost) selain memperhatikan harga satuan juga harus memperhatikan indeks yang sesuai apabila menggunakan material setempat. Hal ini dilakukan agar biaya konstruksi yang ditawarkan kompetitif dan tetap memberikan keuntungan (profit) yang wajar.

Untuk mendapatkan indeks material setempat untuk beton perlu dilakukan concrete mix design, yaitu dengan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk agregat kasar dan agregat halus serta melakukan perencangan proporsi campuran beton berdasarkan  SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Proporsi campuran beton yang didapat merupakan indeks campuran dalam satu meter kubik beton. Indeks yang didapat dengan menggunakan material setempat kemudian dibandingkan dengan indeks yang terdapat pada SNI SNI 7394:2008. Hal ini dilakukan karena besaran indeks akan mempengaruhi biaya satuan pekerjaan beton. Proporsi yang didapat kemudian dibuat dalam bentuk benda uji untuk dilakukan uji tekan beton. Uji tekan beton digunakan untuk mengetahui apakah proporsi tersebut sudah memenuhi kuat tekan yang disyaratkan. Biaya satuan pekerjaan beton didapat dengan mengalikan harga satuan material pembuat beton dengan indeks materialnya.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa indeks semen dan agregat kasar dari  hasil concrete mix design denga material lokal leboh besar 57 kg dan 60 kg, sedangkan indeks agregat halus dan air lebih kecil 4 kg dan 30 liter dibandingkan indeks pada SNI SNI 7394:2008. Biaya yang diperlukan untuk membuat 1 m3 beton dengan agregat lokal sebesar Rp978.094,80 lebih besar dari menggunakan indeks SNI sebesar Rp. 877.918,40 atau dengan selisih 11,4%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Standarisasi Nasional. 1990. SNI 03 1973-1990 Metode Pengujian Berat Isi Beton .Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 1990. SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 1996. SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregat yang Lolos Saringan No 200.Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-2834-2000, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1969: 2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1970: 2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1972-2008 Cara Uji Slump Beton.Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat denganmesin abrasi Los Angeles .Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 7394:2008, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 1974-2011 Cara Uji Kuat Tekan beton dengan Benda Uji Silinder.Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 2493-2011 Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium .Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2014. SNI 2816-2014 Metode Uji Bahan Organik dalam Agregat Halus untuk Beton .Jakarta
Badan Standarisasi Nasional.1995. SNI 03-3976-1995, Tata cara pengadukan pengecoran beton. Jakarta.
British Standard International. 1990. BS 812-110:1990. Testing aggregates. Methods for determination of aggregate crushing value (ACV). “….”
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. 2016.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/Prt/M/2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta.
Pustran-Balitbang PU. 1990. SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Bandung.
BS 812-112:1990. Testing aggregates. Method for determination of aggregate impact value (AIV).

Published

2018-12-26