KAJIAN KOEFISIEN KEKASARAN SALURAN SEKUNDER IRIGASI UNIT TANIPAH BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

Authors

  • Herliyani Farial Agoes
  • Fitriani Hayati Politeknik Negeri Banjarmasin
  • Ibnu Saputra Politeknik Negeri Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.31961/gradasi.v7i2.2221

Keywords:

Saluran Sekunder 1 dan 7, Koefisien Kekasaran, Kecepatan

Abstract

Saluran Irigasi Sekunder 1  di desa Bahandang, dan  saluran Irigasi Sekunder 7  di desa Tatah Alayung merupakan saluran yang berada pada D.I.R. Unit Tanipah, Kec. Mandastana, Kab. Barito Kuala Kalimantan Selatan,  saat ini kondisi salurannya mulai mengalami penurunan fungsi baik penurunan kapasitas saluran  sampai dengan terganggunya distribusi aliran air ke bagian hilir. Kecepatan aliran air dipengaruhi oleh kekasaran, kemiringan dan ukuran saluran yang dibuat, semakin besar koefisien kekasaran saluran irigasi maka, kecepatan aliran air disaluran irigasi semakin kecil. Kajian koefisien kekasaran saluran ini akan menjadi jawaban atas permasalahan yang terjadi pada saluran.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung lapangan berkaitan data S (kemiringan saluran), V (kecepatan rata-rata aliran air), dan penampang basah saluran pada saluran sekunder 1 dan 7 DIR Unit Tanipah.

Hasil Penelitian didapat pada saluran Sekunder 1 didapat nilai koefisien kekasaran saluran adalah 0,07589358 dan saluran Sekunder 7 DIR Unit Tanipah adalah 0,04099016. Berdasarkan hasil kecepatan aliran pada saluran sekunder 7 DIR Unit Tanipah dinilai tidak memenuhi kriteria terhadap kecepatan yang diizinkan. Kondisi saluran ini  terjadi dikarenakan saluran Sekunder 7 mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh hasil erosi dan sedimentasi pada konstruksi eksisting.  Rekomendasi yang dapat diberikan berupa perbaikan atau pemeliharaan rutin pada saluran Sekunder 7 DIR Unit Tanipah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Irigasi dan Rawa (2013) Standar Perencanaan irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Petak Tersier KP-01, Standar Perencanaan Irigasi.

Standar Nasional Indonesia (2015) Tata Cara Pengukuran Debit Aliran Sungai Dan Saluran Terbuka Menggunakan Alat Ukur Arus Dan Pelampung, Badan Standardisasi Nasional.

Chow, Van Te., dan E.V. Nensi Rosalina. 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta : Erlangga

Bambang Triatmodjo, 1996. Hidrologi II. Yogyakarta : Beta Offset Yogyakarta.

Muh Tahir, dan Ratna Musa. (2020). Kajian Koefisien Kekasaran Manning (n) Pasanagan Batu dan Beton Berdasarkan Kuantifikasi Kekasaran Hidrolis (Studi Kasus Daerah Irigasi Wawatobi Kab. Konawe Sultra). Jurnal Teknik Sipil Macca Vol.5 NO.2.

Effendy. (2012). Disain Saluran Irigasi. Jurnal Pilar; Vol 7, No. 2

Published

2024-01-12