ANALISIS PENGGUNAAN BLOK PENYEKAT (BAFFLE BLOCK) UNTUK MEREDUKSI GERUSAN PADA ABUTMENT PILAR JEMBATAN

Bahasa Indonesia

Authors

  • Lutfi Hair Djunur Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Kasmawati Kasmawati Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31961/gradasi.v5i2.1231

Keywords:

Abutment Jembatan; Blok Penyekat; Presentase Gerusan.

Abstract

Gerusan lokal merupakan proses alamiah yang terjadi disungai akibat perubahan morfologi sungai atau adanya bangunan air yang menghalagi aliran. Adanya bangunan  air tersebut meyebabkan perubahan karakteristik aliran yang berpengaruh terhadap gerusan disekitar abutmen pilar jembatan. Untuk melindungi abutmen pilar jembatan dari penggerusan, diperlukan suatu desain bangunan blok penyekat yang mampu mereduksi gerusan dari derasnya aliran air sehingga abutmen pilar jembatan dapat terlindungi. Pada penelitian ini dibuat model berupa abutmen pilar jembatan dengan blok penyekat. Dengan menggunakan 3 model blok penyekat yang berbeda dimensi ini menggunakan tiga variasi debit yang berbeda dalam empat kali simulasi pengaliran. Berdasarkan hasil analisis dan perencanaan blok penyekat diperoleh efektifitas dalam mereduksi gerusan disekitar abutmen pilar jembatan, yaitu dimensi blok penyekat 1:1, blok penyekat 1:3 dan blok penyekat 1:5. Ketiga model blok penyekat untuk mengetahui perubhan penampang saluran. pola gerusan, volume gerusan dan parameter aliran yang terjadi disekitar abutmen pilar jembatan.Penelitian jembatan adalah tanpa blok penyekat yaitu 32,80%, blok penyekat 1:1 yaitu 43, 32%, blok penyekat 1:3 yaitu 10,01 %  dan blok penyekat 1:5 yaitu 47,77 %. Hasil dari simulasi pengaliran menunjukkan gerusan maksimum bergantung  pada kecepatan  aliran , tinggi aliran,angka Froude, Reynold dan blok penyekat

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, Y. 2004, Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Kedalaman Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Universitas Negri Semarang. Semarang.
Bruesers H,N,C and Raudkivi, A.J. 1991. Scouring AA Balkema:Roterdam, Chow, V.T. 1992 Hidrolika Saliran Terbuka. Erlangga: Jakarta.
Legono, S. 1991. Gerusan Pada Banguna Sungai .Pusat Antar Universitas Ilmuilmu Teknik , Yogyakarta.
Hanwar. S. 1999, Gerusan Lokal di Sekitar Abutment Jembatan. Tesis Jurusan Teknik Sipil Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Miller jr.w. 2003 Model Forde Time Rate Of Locol Sedimennt Scour At A Cylindrical Structure. Desertation Of University Of Florida. http.//www.dot.state.fl.us/rddesign/dr/research/time/pdf.Florida.
Mubadi, H. 2002. Studi Pengaruh Bentuk Pilar Jembatan terhadap Pola Gerusan Lokal. Skripsi Jurusan teknik Sipil universitas Negri Semarang, Semarang.
Rinaldi, 2001. Model Fisik Pengendalian Gerusan di Sekitar Abutment Jembatan. Tesis Jurusan Teknik Sipil Fakultas Pascasarjana Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Triatmodjo, B. 2003. Hidraulika II. Beta Offset: Yohyakarta.
Yunar,. A. 2005. Karakteristik Gerusan Lokal di Swkitar Pilar Silinder dan Pilar segi Empat Ujung Bulat pada Kondisi Terjadi Penurunan Dasar Sungai. Tesis Jurusan Teknik Sipil Fakultas Pascasarjana Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Sucipto, 2003,Analisa Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection Tesis Jurusan Teknik Sipil Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Hery Prasetyo e, 2006 . Pengendalian Gerusan Lokal di Pilar dengan Chasing Pengaman Fakultas Teknik Universitas Negri Semarang.

Published

2021-12-23