IDENTIFIKASI KONDISI SALURAN DAERAH IRIGASI RIAM KANAN KALIMANTAN SELATAN
Abstrak
Kebutuhan pangan terutama beras terus meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Di sisi lain ketersediaan pangan terbatas sehubungan dengan terbatasnya lahan yang ada untuk bercocok tanam, teknologi, modal dan tenaga kerja, sehingga defisit penyediaan bahan pangan masih sering terjadi di negeri ini. Untuk itu berbagai pihak tidak henti-hentinya berupaya untuk mengatasi masalah tersebut di atas melalui berbagai kebijaksanaan dan program. Maka program yang dilaksanakan adalah pembangunan proyek Daerah Irigasi Riam Kanan yang merupakan proyek yang menunjang pengembangan bidang pertanian dan pengairan di Provinsi Kalimantan Se-latan. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada daerah irigasi Riam Kanan sebagai bendungan yang pertama kali dibangun di Kalimantan Sela-tan. Identifikasi ini dilakukan dengan observasi lapangan dan pengumpulan data dari ber-bagai pihak yang dapat memberikan gambaran nyata kondisi exsisting. Hasil dari iden-tifikasi menyebutkan yaitu bangunan – bangunan air yang ada di Daerah Irigasi Riam Ka-nan adalah Bendungan Riam Kanan dan Bendung Karang Intan. Kondisi daerah fung-sional (Sub Area B) adalah di beberapa saluran pembawa (irigasi) dan pembuang (drainase), tersier dan kuarter belum berfungsi dengan baik, adanya beberapa jaringan yang tidak terpelihara menyebabkan terhambatnya air sampai ke persawahan, adanya areal yang kondisi airnya dalam (genangan ? 50 cm) terus menerus sehingga tidak bisa ditanami dan pada beberapa lokasi sawah tidak dapat ditanami karena terendam akibat pembuangan air kolam. Rekomendasi untuk kondisi daerah fungsional adalah beberapa jaringan irigasi yang ada seperti saluran pembawa (irigasi) dan pembuang (drainase), tersier dan kuarter harus dipelihara dengan baik agar pengairan air sampai ke persawah-an berjalan lancar, karena tidak adanya saluran pembuang maka sebaiknya dibangun saluran pembuang agar pada saat musim hujan tidak terjadi genangan / banjir di areal persawahan, dan pada kolam – kolam ikan yang tersebar sepanjang saluran primer juga sebaiknya dibangun saluran pembuang agar air buangan dari kolam – kolam tersebut ti-dak menggenangi dan tidak merusak areal persawahan yang terdapat dibawahnya. Kon-disi daerah operasional (Sub Area A, C, D dan E) adalah masalah pembuangan air pada waktu musim hujan, air pasang dari sungai Martapura bahkan melimpas ke areal per-sawahan di sub area C, tidak adanya saluran pembuang menyebabkan genangan air sedalam ? 50 cm sehingga tidak memungkinkan untuk penanaman padi. Rekomendasi untuk kondisi daerah potensial adalah perlunya dibangun saluran pembuang di daerah irigasi ini agar pada saat musim hujan tidak terjadi genangan / banjir di area persawahanUnduhan
Data unduhan belum tersedia.
Cara Mengutip
Agoes, H. F., Muhlis, A., & Agustina, F. (2016). IDENTIFIKASI KONDISI SALURAN DAERAH IRIGASI RIAM KANAN KALIMANTAN SELATAN. INTEKNA Jurnal Informasi Teknik Dan Niaga, 10(2). Diambil dari https://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/article/view/248
Terbitan
Bagian
Articles