ETIKA BERINTERNET (NETIKET) DALAM KOMUNIKASI DARING DI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
Abstrak
Netiket adalah etika atau aturan dalam berkomunikasi dan berinteraksi menggunakan internet, komunikasi ini memiliki tatacara/ aturan yang tidak jauh berbeda dari komunikasi di dunia nyata. Dalam melakukan komunikasi secara daring, netiket harus dipatuhi oleh para penggunannya. Penerapan netiket sangat penting di perguruan tinggi, ini dikarenakan mahasiswa yang menggunakan internet terus meningkat dari tahun ke tahun akan tetapi tidak semua mahasiswa siap dan bisa melakukan komunikasi daring yang baik. Selain itu, mahasiswa juga sudah menggunakan tools atau aplikasi yang menunjang perkuliahan daring seperti e-learning, aplikasi video konferensi dan aplikasi pesan instan, namun mereka masih kurang familiar dengan penerapan etika dalam berkomunikasi daring. Hal ini membuat penerapan netiket menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas interaksi dalam berkomunikasi daring.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan netiket dalam komunikasi secara daring di perguruan tinggi vokasi khususnya di Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban). Penelitian ini menerapkan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner secara sampling kepada 256 mahasiswa aktif Poliban, selanjutnya data akan dianalis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat penerapan netiket mahasiswa di Poliban menjapai skor 4 (72,8%), skor ini tergolong dalam kategori tinggi dalam menerapkan netiket. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan netiket mahasiswa sudah dalam kategori tinggi tetapi pemahaman tentang Netiket haruslah diterapkan sebagai pengetahuan dan menjadi salah satu kompetensi yang melekat pada mahasiswa.
Unduhan
Referensi
APJII. (2020). Laporan Survei Internet APJII 2019-2020 (Q2). Jakarta: APJII (Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia).
Arouri, Y. M., & Hamaidi, D. A. (2017). Undergraduate Students’ Perspectives of the Extent of Practicing Netiquettes in a Jordanian Southern University. International Journal of Emerging Technologies in Learning (iJET), 84.
Atalay, G. E. (2019). Netiquette in Online Communications: Youth Attitudes toward Netiquette Rules on New Media. New Approaches in Media and Communication, 225-238.
Biesenbach-Lucas, S. (2007). Students writing emails to faculty: An examination of epoliteness among native and non-native speakers of English. Language Learning and Technology, 11(2), 59-91.
Duli, N. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan Skripsi dan Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Kemp, S. (2021, Februari 11). Digital 2021: Indonesia. Retrieved from Report: https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia
Kozík, T., & Slivová, J. (2014). Netiquette in Electronic Communication. International Journal of Engineering Pedagogy (iJEP) Volume 4, Issue 3, 67-70.
Kusumastuti, F., & dkk. (2021). Modul Etis Bermedia Digital. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Nasrullah, R. (2016). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Prenadamedia Group.
Neurauter-Kessels, M. (2011). Impolite reader responses on British online news sites. Journal of Politeness Research: Language, Behavior, Culture, 7(2), 187-214.
Shea, V. (1994). The Core Rules of Netiquette. Retrieved from Netiquette: http://www.albion.com/netiquette/corerules.html
Sugiarto, & Setio, H. (2021). Statistika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Wahyono, T. (2009). Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
West, R. (2010). A student’s guide to strengthening an online community. TechTrends: Linking Research & Practice to Improve Learning, 54(5), 69-75.
