GEOLOGI DAN ESTIMASI SUMBERDAYA NIKEL LATERIT DENGAN METODE IDW (INVERSE DISTANCE WEIGHT) DAN KRIGING PADA DAERAH BAHODOPI KABUPATEN MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang memiliki ketelitian yang lebih baik berdasarkan perbandingan kedua metode perhitungan. Topografi pada daerah pe-nelitian berupa morfologi bergelombang dan morfologi berbukit bergelombang. Hasil ana-lisa petrogarfi menunjukkan batuan dasarnya berupa batuan ultramafik dengan jenis haz-burgit. Titik bor interval 25 meter memiliki titik bor sebanyak 636 dan interval 50 meter memiliki titik 234. Hasil perhitungan sumberdaya dengan menggunakan metode inverse distance sebanyak 15.937 ton. Untuk metode kriging, dengan jumlah titik bor zona sa-prolit sebanyak 486 titik. Jumlah titik bor yang masuk dalam kategori cut off grade seba-nyak 157 titik, setelah dilakukan kriging terdapat 160 blok. Sebelum dilakukan kriging hasilnya 9751.874 ton, setelah dilakukan analisa kriging hasil perhitungannya sebesar 9722,385 ton. Setelah dilakukan analisa kriging, didapatkan nilai semivariogram, yang mana daerah pengaruh untuk sebaran nikel memiliki panjang 197,64 meter dengan arah N 223,8°E. sedangkan untuk ketebalan mempunyai range terpanjang 183,27 meter de-ngan arah N 9,2°E. Nilai awal simpangan baku 0,32 dan setelah dilakukan proses kriging nilai simpangan baku menjadi 0,152. Nilai awal koefesien variasi awal sebesar 0,242, setelah dilakukan proses kriging di dapatkan nilai koefesien variasi 0,115. Untuk tebal Ni nilai awal simpangan baku sebesar 1,77, setelah dilakukan analisa kriging di dapatkan nilai 1,78. Estimasi menggunakan kriging merupakan metode pendekatan dari nilai sebenarnya dengan tujuan utama untuk menghindari kesalahan sistimatis dalam estimasi yang terlalu besar atau terlalu kecil dalam menaksir cadangan. Perbedaan hasil estimasi kedua metode disebabkan karena adanya perbedaan nilai kadar Ni dan tebal Ni hasil taksiran kedua metode tersebut. Metode estimasi kriging yang diproses yaitu kadar Ni dan tebal Ni, sedangkan metode estimasi inverse distance hanya kadar yang diproses.