ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc’ 30 MPa

Authors

  • Muhammad Humaidi Politeknik Negeri Banjarmasin
  • Khairil Yanuar Politeknik Negeri Banjarmasin

Abstract

Kondisi geografi, geologi dan iklim tropis Indonesia yang sebagian besar terkena jalur pegunungan
berapi, pantai dan aliran sungai sangat kaya dengan jenis material batuan a-lam
(Mulyono, 2003). Batu koral merupakan batuan alam yang mudah didapat terutama pada
daerah yang mempunyai aliran sungai dari pegunungan. Pemanfaatan batu koral sebagai
agragat kasar pada beton mutu tinggi belum lazim dilakukan. Hal ini karena batu koral
yang bentuk permukaannya halus dianggap mengurangi kekuatan beton karena le-katan
antara mortar dan permukaan batu koral menjadi berkurang, padahal batu koral
mempunyai harga yang relative murah karena bisa langsung digunakan tanpa perlu dipecah
lebih dahulu seperti batu gunung/split. Batu pecah dijual sekitar Rp. 250.000,00 per
m3 sedangkan batu koral Rp. 180.000,0 s/d 195.000,00 per m3 tergantung kondisi cuaca
dan jarak pengiriman.
Di daerah Kalimantan Selatan ada beberapa sumber batu koral yang umum dikenal sebagai
penghasil batu koral yaitu: Desa Padang Batung, Desa Birayang, dan Desa Awang
Bangkal. Dengan bisa di manfaatkannya batu koral sebagai bahan material beton kuat
tekan fc’ 30 MPa, maka pembangunan konstruksi yang menggunakan beton fc’ 30 MPa
akan lebih ekonomis. Oleh karena itu perlu dicari batu koral yang mempunyai karakte-ristik
yang terbaik dan komposisi bahan pembuat beton yang tepat agar didapatkan be-ton
dengan kuat tekan 30 MPa.
Dari ke tiga sumber tersebut perlu diteliti karakteristik batu koralnya yaitu sifat mekanis dan
sifat fisik. Batu koral yang mempunyai karakteristik yang baik dijadikan acuan untuk
perencanaan komposisi beton (Job Mix Design). Dibuatkan minimal tiga variasi kom-posisi
untuk mendapatkan beton dengan kuat tekan 30 MPa. Kemudian dibuat benda uji silinder
dengan ukuran diameter 150mm dan tinggi 300 mm dengan masing-masing 30 buah
benda uji setiap komposisi. Pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
Seluruh metode pengujian mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dari hasil pengujian didapat walaupun tiap koral mempunyai kelebihan dan kelemahan
sendiri, namun Koral Padang Batung mempunyai keunggulan pada kekerasan/keausan
dan berat jenis SSD sehingga dianggap sebagai koral yang mempunyai karakterisitik
terbaik diantara tiga koral yang diuji. Hasil uji tekan beton menunjukkan bahwa variasi
proporsi dengan kuat tekan rencana 32 MPa memenuhi syarat untuk beton dengan kuat
tekan fc’ 30 MPa. Dari hasil tersebut dapat disarankan bila menngunakan Koral Padang
Batung dan Pasir Barito untuk beton dengan kuat tekan fc’30 MPa agar menggunakan
proporsi campuran beton dengan kuat tekan rencana fc’ 32 MPa.

Downloads

Download data is not yet available.

How to Cite

Humaidi, M., & Yanuar, K. (2015). ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc’ 30 MPa. Jurnal INTEKNA : Informasi Teknik Dan Niaga, 14(1). Retrieved from https://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/article/view/155

Issue

Section

Articles