METODE PENGUKURAN END TO END DELAY UNTUK MENGHITUNG KUALITAS LAYANAN VOIP (VOICE OVER IP) MENGGUNAKAN E-MODEL

Penulis

  • Effan Najwaini Politeknik Negeri Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.31961/intekna.v20i2.1032

Kata Kunci:

VoIP, Delay, E-Model

Abstrak

VoIP atau Voice Over IP yaitu melewatkan suara melalui jaringan data (IP/Internet Protocol) yang saat ini semakin populer. Dalam komunikasi VoIP ada beberapa parameter yang mempengaruhi kualitas suara, diantaranya : delay, jitter dan packet loss. Delay merupakan waktu yang diperlukan paket dari mulai dikirim hingga diterima oleh penerima dimana semakin besar delay maka kualitas komunikasi dianggap semakin jelek. Dari ketiga parameter tersebut, delay merupakan parameter yang sulit untuk diukur. Kesulitan mengukur delay terkait masalah waktu yang tidak sinkron antara pengirim dan penerima sehingga jika dilakukan pengukuran bisa mendapatkan nilai negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menacari beberapa alternatif metode yang dapat digunakan untuk mengukur delay end to end. Beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk pengukuran delay yaitu: menggunakan sinkronisasi waktu, menggunakan dua NIC dan menggunakan RTCP. Dari ketiga metode tersebut, menggunakan sinkronisasi waktu merupakan metode yang paling tidak efektif karena walaupun waktu kedua client sudah dilakukan sinkronisasi tetapi tetap masih ada perbedaan per sekian mili detik yang juga berpengaruh dalam perhitungan delay. Metode yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan RTCP. Tetapi pengukuran delay menggunakan RTCP hanya dapat dilakukan untuk komunikasi VoIP yang menggunakan protokol ini dalam proses komunikasinya, jika tidak maka alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan dua NIC.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ardilestian, B. D. (2010). Implementasi Server VoIP pada Access Point Linksys WRT54GL Berbasiskan Sistem Operasi GNU/Linux Distro OpenWrt. Universitas Gadjah Mada.
Bryant, R. (2009). Asterisk Architecture Overview. Digium. https://github.com/rillian/asterisk-opus/blob/master/include/asterisk/doxygen/architecture.h
Ingo, H. (2007). Session Initiation Protocol ( SIP ) and other Voice over IP ( VoIP ) protocols and applications. Seminar paper for the Free Software World Conference 2007, Spain, 1–20.
ITU-T. (2008). Methods for Subjective Determination of Transmission Quality. International Telecommunication Union.
Matousek, P., Kmet, M., & Basel, M. (2014). On-line Monitoring of VoIP Quality Using IPFIX. Advances in Electrical and Electronic Engineering, 12(4). https://doi.org/10.15598/aeee.v12i4.1203
Meggelen, J. Van, Madsen, L., & Smith, J. (2007). Asterisk The Future of Telephony (2 ed.). O’Reilly Media.
Najihi, A., Wayan, I. M., Widyawan, & Najwaini, E. (2016). Analisis Kinerja IP PBX Server pada Single Board Circuit Raspberry PI. Jurnal POSITIF, Volume I, No.2, Mei 2016 : 16 - 24, I(2), 16–24.
Najwaini, E., & Ashari, A. (2015). Analisis Kinerja Voip Server pada Wireless Access Point. IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems), 9(1), 89. https://doi.org/10.22146/ijccs.6643
Nugroho, S. (2011). Analisis Perbandingan VoIP Server Antara Briker IPPBX dengan Asterisk. Gadjah Mada.
Rochim, A. F., Isnanto, R. R., & Setiawan, D. B. (2011). Voice over Internet Protocol ( VoIP ) Menggunakan Asterisk Sebagai Session Initiation Protocol (SIP) Server. Universitas Diponegoro.
Rosenberg, J., Schulzrinne, H., Camarillo, G., & Johnston, A. (2002). RFC 3261 SIP: Session Initiation Protocol. http://tools.ietf.org/html/rfc3261
Setiawan, E. B. (2012). ANALISA QUALITY OF SERVICES ( QoS ) VOICE OVER INTERNET PROTOCOL ( VoIP ) DENGAN PROTOKOL H . 323 DAN SESSION INITIAL PROTOCOL ( SIP ). Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika ( KOMPUTA ), I(2).
Wastuwibowo, K. (2004). Pengantar Next Generation Network (hal. 1–16). Ilmukomputer.com. http://ikc.depsos.go.id/umum/koen-ngn.php

Diterbitkan

30-11-2020

Cara Mengutip

Najwaini, E. (2020). METODE PENGUKURAN END TO END DELAY UNTUK MENGHITUNG KUALITAS LAYANAN VOIP (VOICE OVER IP) MENGGUNAKAN E-MODEL. INTEKNA Informasi Teknik Dan Niaga, 20(2), 78–85. https://doi.org/10.31961/intekna.v20i2.1032