TEKNOLOGI BAGI MASYARAKAT WARGA ALIRAN ANAK SUNGAI KEMUNING BANJARBARU DALAM PENGEMBANGAN TERNAK IKAN LAHAN SEMPIT MENGGUNAKAN SMART TARPAULIN FISH

Authors

  • Heru Kartika Candra Politeknik Negeri Banjarmasin
  • Rinova Firman Cahyani Politeknik Negeri Banjarmasin
  • Emy Iryanie Politeknik Negeri Banjarmasin
  • Dodon T. Nugroho Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.31961/impact.v4i1.1264

Keywords:

Kata Kunci: Kolam terpal, Smart Tarpaulin Fish,  panel surya

Abstract

Smart Tarpaulin Fish digunakan untuk membudidaya ikan dengan menggunakan bahan terpal sebagai alternative kolam tanah atau beton. Terpal yang dibutuhkan adalah jenis terpal dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Pengaturan sirkulasi air mulai dari sungai sampai ke kolam ikan terpal dilakukan secara otomatis dengan menggunakan pompa rendam yang diatur dengan alat kontroling yang mendapatkan sumber daya dari sumber bertenaga surya.

Warga di bantaran aliran sungai Kemuning belum memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber usaha perikanan secara maksimal. Dengan memanfaatkan  air sungai sebagai usaha perikanan dapat memberikan alternatif mata pencaharian bagi warga di bantaran aliran sungai kemuning.

Penggunaan Smart Tarpaulin Fish ini menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, kolam ini  dibuat  berdasarkan  kebutuhan  akan  kolam  yang  portabel  karena ukuranya 2x1x0,5 m. Kolam terpal ini menggunakan alat filter air sebagai alat untuk menyaring air sungai yang tercemar, dan menggunakan beberapa alat yang menggunakan panel surya dan sistem kontrol otomatis untuk menghasilkan system ternak ikan menggunakan terpal yang smart. Penggunaan panel surya dengan memanfaatkan limpahan tenaga surya merupakan alternatif untuk dapat meminimalkan pengeluaran para pembudidaya ikan karena  tidak menggunakan listrik dari PLN untuk mengaktifkan alat kontroling dan pompa air selama kebutuhan air dalam kolam diperlukan.

Target dan luaran yang dihasilkan dari program ini khususnya untuk pihak mitra adalah: terpenuhinya alternatif tambahan mata pencaharian dengan beternak ikan, dan meningkatkan pendapatan kurang lebih 80%, selain itu adanya teknologi yang diterapkan sebagai penerapan peralatan kolam terpal dengan alat penyaring sirkulasi air dan alat control pompa air dengan teknologi panel surya sebagai penyuplai sumber daya listrik.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adharani Nadya. Kadarwan Soewardi, Agung Dhamar Syakti, Sigid Hariyadi. Water Quality Management Using Bioflocs Technology: Catfish Aquaculture (Clarias sp.). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), April 2016
Avnimcleeh,Y., Feeding with microbial flocs by tilapia in minimal discharge bio-flocs technology ponds. Aquaculture 264,140-147, 2007.
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA), , Kumpulan
Peraturan Lingkungan Hidup Tentang Air, BAPEDALDA, Kalimantan Selatan, 2007.
Churiyah, M, dkk.. Adopsi Teknologi Budidaya Ikan Lele Dengan System Bioflok. Jurnal Graha Pengabdian. Universitas Negeri Malang. Malang. Jawa Timur, 2019.
Ekasari. Bioflocs Technology: Theory and Application in Intensive Aquaculture System. Jumal Akuakultur Indonesia, 8(2): 117-126, 2019
Handajani, H dan Widodo W,. Nutrisi Ikan. UMM Press Malang.270 hal. 2010.
Hendriana, A.. Pembesaran lele di kolam terpal. Penebar Swadaya. Depok, 2011.
Kusnaedi.. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum. Penebar Swadaya. Jakarta, 2006.
Lerch, A., S. Panglisch, P. Buchta, Y. Tomita, H. Yonekawa, K. Hattori and R. Gimbel.. Direct river water treatment using coagulation/ceramic membrane
microfiltration. Desalination, 179(1-3):41-50, 2015.
LPPM. Rekap Kegiatan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Lambung
Mangkurat. Banjarmasin, 2016..
Supono. Manajemen Lingkungan Untuk Akuakultur. Plaxia Yogyakarta 106 hal., 2015.

Downloads

Published

2022-03-09

Issue

Section

Articles