PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERABUT KELAPA DAN SIKACIM CONCRETE ADDITIVE TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Authors

  • Ana Maria Febriana Universitas Indo Global Mandiri Palembang
  • Sartika Nisumanti Program Studi Teknik Sipil, Universitas Indo Global Mandiri Palembang
  • Utari Sriwijaya Minaka Program Studi Teknik Sipil, Universitas Indo Global Mandiri Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31961/gradasi.v6i2.1470

Keywords:

Beton, abu serabut kelapa

Abstract

Beton sebagai bahan konstruksi masih banyak digunakan dalam bidang teknik sipil.Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air. Namun dengan adanya perkembangan teknologi, beton juga mengalami perubahan dengan ditemukannya bahan-bahan pembentuk beton, diantaranya penambahan abu serabut kelapa sebagai mineral. Abu serabut kelapa mengandung alumina, silika dan kalsium yang bersifat pozolan sehingga mempercepat waktu ikat semennya dikarenakan sifat pozolan tersebut dapat memperkecil pori-pori dalam pasta semen, mengisi rongga antar partikel.Abu serabut kelapa sebagai limbah buangan sebenarnya memiliki unsur yang bermanfaat untuk peningkatan mutu beton. Bahan kimia sikacim concrete additive apabila digunakan sebagai campuran adukan beton akan mempercepat pengerasan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu serabut kelapa dan sikacim concrete additive terhadap kuat tekan beton. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini sesuai standar SNI03-2834-2000 untuk mengetahui kuat tekan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan beton optimum terdapat pada abu serabut kelapa 0,5% dan sikacim concrete additive 0,6% sebesar 19,81 MPa dibandingkan dengan abu serabut kelapa 0,25%, 0,75% dan sikacim concrete additive 0,6%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa penambahan abu serabut kelapa dan sikacim concrete additive mempengaruhi kuat tekan beton.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Candra, A. I., Gardjito, E., Cahyo, Y., & Prasetyo, G. A. (2019). Pemanfaatan Limbah Puntung Rokok Filter Sebagai Bahan Campuran Beton Ringan Berpori.

Jamal, M., Widiastuti, M., & Anugrah, A. T. (2018, January). Pengaruh Penggunaan Sikacim Concrete Additive Terhadap Kuat Tekan Beton dengan Menggunakan Agregat Kasar Bengalon dan Agregat Halus Pasir Mahakam.In Prosiding Seminar Nasional Teknologi, Inovasi dan Aplikasi di Lingkungan Tropis (Vol. 1, No. 1, pp. 28-36).

Novrianti, Respati. 2014. Pengaruh Additive Sikacim Terhadap Campuran Beton K-350 Ditinjau Dari Kuat Tekan Beton. Palangkaraya.

Alexander, H. Mukhlis. 2011. Kajian kuat tekan beton (compressive strength) pada beton dengan campuran abu sabut kelapa (ASK). Jurnal Rekayasa Sipil Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang, 7, 68.

Amiwarti, A., Setiobudi, A., & Apriko, A. (2019,November). Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi dan Abu Serabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton K-225. In Prosiding Seminar Nasional Peran Sektor Industri dalam Percepatan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Vol. 2, No. 2, pp. 114-119).

SNI 2847 – 2013. Tata Cara Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

McCormac, J. C. (2004). Desain Beton Bertulang Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Mulyono, T. 2005. Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi Offset.

Mulyono, T. 2003. Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi Offset.

Tjokrodimuljo, K. (1996). Buku Teknologi Beton. Yogyakarta: Nafiri, Yogyakarta.

Tjokrodimuljo, K. (2007). Teknologi Beton. Biro Penerbit Teknik Sipil Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan.Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Yogyakarta.

Santosa, Bing. 2009. Pemanfaatan Abu Sabut kelapa sebagai pengganti semen dengan Bahan tambah Silikament, LN. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Janabadra. Yogyakarta.

Affandy, N. A., & Bukhori, A. I. (2019). Pengaruh Penambahan Abu Serabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton. UKaRsT, 3(2), 150-158.

Adman, A. (2019). Pengaruh Penambahan Cangkang Kemiri dan Sikacim Concrete Additive terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal Teknik Sipil ITP, 6(2), 38-45.

Nasional, B. S. (2012). SNI ASTM C136: 2012: Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar. Jakarta: BSN.

Badan Standarisasi Nasional, 2008, SNI 1970 : 2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional, 2008, SNI 1969 : 2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional, 2008, SNI 1969 : 2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional, 2008, SNI 2417 : 2008 Cara Uji Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles, Jakarta.

SNI 03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal:BadanStandardisasi Nasional.

Nasional, B. S. (2011). SNI 1974: 2011 Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Published

2022-12-30