Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Irigasi Pada Petak Sawah Di Daerah Irigasi Rawa Kecamatan Mandastana
DOI:
https://doi.org/10.31961/gradasi.v3i1.730Keywords:
ketersedian air, kebutuhan air, mandastanaAbstract
Kabupaten Barito Kuala adalah salah satu pemerintah kabupaten yang berbatasan dengan provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Indonesia. Dalam musim hujan pada waktu pasang air Sungai Kapuas, Sungai Barito dan air kiriman dari Kabupaten Banjar yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mandastana dapat membanjiri sebagian besar wilayah ini dan mengakibatkan permukaan tanah tergenang terus menerus. Masalah yang dialami oleh persawahaan di Kecamatan Mandastana adalah masalah yang mempengaruhi tata kelola air terkait saluran irigasi yang ada di pertanian itu sendiri mengalami pasang surut air, yang bergerak naik turun yang disebabkan oleh pasang air pada Sungai Barito dan Sungai Kapuas, dimana pada saat pasang area persawahan mengalami kelebihan air. Metode perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mock untuk perhitungan debit andalan dan neraca air dan metode penman dan standar KP-01 untuk perhitungan kebutuhan air. Berdasarkan analisis neraca air (ketersediaan air dari curah hujan dikurang kebutuhan air disawah kondisi eksisting) didapat hasil 3,017 m3/detik, sehingga pada petak sawah terjadi kelebihan air, jadi apabila ingin dilakukan perluasan lahan persawahan ketersediaan air masih mencukupi untuk mengairi air di sawah.
Abstract
Barito Kuala Regency is one of the district governments that borders the provinces of Central Kalimantan and South Kalimantan, Indonesia. During the rainy season at the time of the tide of the Kapuas River, the Barito River and consignment water from Banjar Regency, which is directly adjacent to Mandastana District, can overwhelm most of this area and result in continuous inundation of the land surface. The problem experienced by the field in Mandastana Subdistrict is a problem that affects water management related to irrigation channels in agriculture itself which experiences tidal water, which moves up and down caused by tides on the Barito River and Kapuas River, where at the time of tide the area rice fields experience excess water. The calculation method used in this study is the mock method for calculating the mainstay discharge and water balance and penman method and the KP-01 standard for calculating water requirements. Based on the analysis of water balance (availability of water from rainfall minus water requirements under existing conditions) obtained results of 3.017 m3 / sec, so that the paddy fields occur excess water, so if you want to expand rice fields the availability of water is still sufficient to irrigate water in the fields.
Downloads
References
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. (2010) Jaringan Irigasi 14 Kriteria Perencanaan – Jaringan Irigasi. 1st edn.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Pengairan. (1981) Pedoman dan Kriteria Perencanaan Teknis Irigasi. Penerbit Departemen Pekerjaan Umum
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Pengairan. (1986) Perencanaan Teknis Irigasi – Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi (KP – 01). Penerbit Departemen Pekerjaan Umum
Indarto. (2010) Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. PT. Bumi Aksara. Jember.
Labdul, B. Y. (1992) Tinjauan Ketersediaan Air Sungai Bolango Terhada Kebutuhan Daerah Irigasi Lomaya-Pilohayanga. Manado: Univeritas Sam Ratulangi.
Kamiana, I. M. (2010) Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. 1st edn, Graha Ilmu. 1st edn. Bandung. Available at: https://www.researchgate.net.
Simanjuntak, I. S. (2011) Analisis Hidrologi Kebutuhan Air Pada Daerah Irigasi Pakkat Oleh.
Sudirman, D dan Wurjanto, A. (1973) Modul Perhitungan Debit Andalan Sungai, ITB Press. Bandung.
Sukmanda, R. M. B. (2015) Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Pada Daerah Aliran Sungai Percut Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih. Medan.
Suyono, S., Kensaku, T. (2001) Hidrologi Untuk Pengairan. Penerbit PT. Pradynya Paramita.
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam Jurnal Teknik Sipil ini dipegang oleh Dewan Redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak cipta tetap dimiliki penulis).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Jurnal Teknik Sipil berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta ijin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.